Archive for Januari 2011

Sebuah fakta menarik, bahwa Lembaga Penerbangan Antariksa AS (NASA) menanam ribuan sansevieria di dekat instalasi nuklirnya. Lokasi penanaman ini hanya berjarak sekitar 10-25 meter dari instalasi nuklir tersebut. Apabila suatu saat terjadi kebocoran, maka ribuan sansevieria tersebut akan meredamnya.


http://www.peacefulresources.org/wp-content/uploads/2010/09/Sansevieria.jpg

Ya, ternyata tanaman hias Sansevieria atau dikenal juga dengan sebutan Lidah Mertua adalah tanaman antipolutan dan juga penangkal radiasi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Sanseveira mampu menyerap 107 jenis racun. Termasuk racun-racun yang terkandung dalam polusi udara (karbonmonoksida), racun rokok (nikotin), bahkan radiasi nuklir.

Riset lainnya dapat disimpulkan bahwa untuk ruangan seluas 100m3 cukup ditempatkan Sansevieria Lorentii dewasa berdaun 5 helai agar ruangan itu bebas polutan.

Ciri spesifik yang jarang ditemukan pada tanaman lain, diantaranya mampu hidup pada rentang suhu dan cahaya yang luas, sangat resisten terhadap gas udara yang berbahaya (polutan), bahkan mampu menyerapnya sehingga di daerah berlalu lintas padat.

Dan di dalam ruangan yang penuh dengan asap nikotin dimanfaatkan sebagai antipolutan (air freshener). Sementara di Afrika getah Sansevieria dimanfaatkan sebagai anti racun ular dan serangga.

Sebagai tanaman hias sansevieria sangat mudah dirawat dan tidak membutuhkan banyak lahan. Sansiveria (lidah mertua) memang sering kita temui di pekarangan rumah di kampung-kampung, baik itu ditanam di sekitar pagar maupun di dalam pot, tetapi mungkin kita belum banyak mengetahui akan salah satu fungsinya yang anti polutan dan radiasi, jadi bagi yang belum buruan kita tanam di rumah kita.


Sumber :
beritajitu.com

Rumah adalah tempat berlindung dan melepas lelah. Namun, tahukah Anda bahwa rumah Anda juga merupakan tempat tinggal dari kuman-kuman penyebab penyakit? Ya, setidaknya 65 persen penyebab flu berasal dari rumah dan lebih dari setengah angka penyebab keracunan makanan juga terjadi di rumah.

Segala hal yang kita lakukan di rumah setiap hari memiliki dampak yang sangat besar untuk kesehatan kita, baik dalam jangka waktu dekat, maupun panjang. Berikut adalah 6 kegiatan di rumah yang bisa menjadi penyebab Anda jatuh sakit:

1. Spons


Phillip Tierno, PhD, Kepala Bagian Imunologi Mikrobiologi dan Diagnostik Klinis di New York University Langone Medical Center, dan penulis buku The Secret Life of Germs menyatakan bahwa ruangan paling kotor di rumah semua orang adalah di dapur. Alasannya, di tempat inilah manusia biasa berinteraksi dengan jasad hewan di atas meja dan tempat cuci piring. Daging mentah bisa membawa bakter E.coli dan salmonela, di samping virus-virus dan bakteri lainnya.

Salah satu alat yang digunakan manusia untuk membersihkan rumahnya adalah spons. Spons amat membantu dalam mengeringkan daerah atau meja yang basah karena menyerap air sangat cepat dan efisien. Namun, ketika menjalankan tugasnya menyerap air, spons juga ikut menyerap bakteri, termasuk E.coli dan lainnya. Ini adalah benda terkotor yang ada di rumah, termasuk kain atau lap yang ada di rumah.

Semakin Anda berusaha membersihkan meja makan atau meja tempat menyiapkan makanan menggunakan spons, semakin banyak bakteri yang Anda sebarkan di rumah. Spons biasanya dibiarkan begitu saja di suatu mangkuk atau wadah tertentu dalam keadaan basah, dan ini menjadi tempat tinggal dan berkembang yang nyaman bagi para mikroba. Belum lagi jika Anda menggunakan spons yang sama untuk membersihkan piring, kulkas, hingga meja makan.

Untuk mencegah makin berkembangnya kuman di rumah Anda, disarankan untuk mencelupkan spons ke dalam larutan pemutih dan air sebelum digunakan untuk mengelap meja atau apa pun. Ini adalah saran termurah dan termudah.

Selain itu, pastikan juga setelah digunakan, taruh spons di atas benda yang bisa menyaring airnya keluar, jangan diletakkan dalam wadah berisi air, biarkan mengering. Udara dan tempat yang kering bisa membunuh kuman dan bakteri.

Salah satu cara lain untuk membunuh bakteri adalah dengan memasukkan spons ke dalam sebuah wadah tahan panas berisi air, lalu panaskan dengan microwave selama semenit. Panas akan membunuh bakteri hingga ke lubang-lubang di dalam spons.

2. Vakum


Pembersih vakum konvensional dimaksudkan untuk mengangkat debu yang cukup terlihat dengan kasat mata. Namun, partikel-partikel kecil debu yang bisa melayang keluar dari pori-pori vakumlah yang patut dikhawatirkan.


Meski setelah membersihkan lantai dengan vakum akan membuat lantai terlihat lebih bersih, debu-debu kecil kasat mata tadi masih tersisa dan memicu alergi dan asma. Kebiasaan membersihkan debu dengan pembersih vakum menyebabkan partikel kecil ini terbebas di udara dan baru akan kembali lagi setelah berjam-jam.

Solusinya, carilah vacuum cleaner dengan filter high efficiency particulate air (HEPA). Tak seperti pembersih vakum kebanyakan, filter HEPA mampu menahan partikel terkecil agar tak keluar lewat lubang-lubang pori-pori.

3. Tidur dengan bantal dan matras


Secara umum, rata-rata manusia meninggalkan 1,5 juta sel kulit mati per jam dan mengeluarkan cairan tubuh setidaknya 1 kwart per hari, meski tidak melakukan apa pun. Kulit-kulit mati ini berakumulasi di bantal dan kasur menjadi makanan enak bagi para kutu-kutu kecil.


Setiap 10 tahun, kasur akan terasa 2 kali lebih berat dari berat awal karena akumulasi dari rambut, cairan tubuh, rambut hewan, kulit mati, jamur, spora, bakteria, zat kimia, serat, kutu debu, serangga, dan lain-lainnya. Setelah 5 tahun, 10 persen dari berat bantal Anda adalah kutu-kutu debu. Inilah yang terhirup oleh Anda saat tertidur. Di atas benda apa yang Anda tiduri, itu bisa berpengaruh terhadap alergi atau asma Anda.

Solusinya? Karena kita masih harus tidur menggunakan bantalan empuk, maka saran yang bisa dilakukan adalah dengan menutup bantal dan kasur dengan seprai tebal atau berlapis. Ini perlu dilakukan agar mencegah penyakit tertimbun di kasur dan bantal Anda. Disarankan pula untuk mencuci seprai setiap satu minggu sekali dengan air panas antara 55-65 derajat celsius.

4. Memanggang daging


Barbekyu di rumah atau istilah bakar-bakar setiap kumpul-kumpul sudah hal yang biasa Anda lakukan bersama keluarga dan kerabat? Coba pikir-pikir lagi apakah kebiasaan ini mau terus dilakukan. Memasak daging di atas bara panas bisa menyebabkan kanker.


Pasalnya, membakar daging menciptakan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) dan heterocyclic amines (HCAs). Ketika lemak meleleh dari daging dan turun ke bara panas, terbakar, lalu terjadi asap, terciptalah PAH. Inilah yang membuat tanda bekas hitam di daging setelah dibakar. HCA terbentuk ketika daging dimasak dalam temperatur tinggi, yang juga terbentuk ketika memasak di dalam ruangan.

Solusinya, batasi kegiatan memasak di luar ruangan, penggunaan lembaran timah, atau panaskan daging di microwave sebelum dipanggang sebagai pencegahan. Demikian saran Michael Thun, MD, Wakil Ketua Riset Pengawasan dan Epidemi di American Cancer Society.

Membungkus daging dengan lembaran timah yang sudah dibolongi memberi jalan untuk lemak meleleh keluar, tetapi membatasi asap sisa lemak yang terbakar kembali mengenai daging. Sebagian lemak juga bisa dihilangkan dengan me-microwave daging terlebih dulu, dan pilihlah daging yang tak banyak lemaknya.

5. Membuka jendela


Udara di dalam rumah juga berbahaya untuk kesehatan karena mengandung bakteri, jamur, lumut, asap rokok, virus, kulit mati hewan peliharaan, kutu debu, dan banyak hal lainnya.


Disarankan untuk tidak menambah zat polusi lagi ke dalam rumah, dan nyalakan pendingin udara. Semua pendingin udara rumahan memiliki saringan sistem yang mengamankan alat tersebut dari zat perusak. Namun, penting untuk dipastikan bahwa pendingin udara yang digunakan memiliki penyaring yang bisa menyaring partikel-partikel kecil sekalipun.

Sebuah studi yang terbit di The New England Journal of Medicine bahwa udara yang bersih di rumah bisa menambah hidup seseorang hingga 5 bulan. Akan lebih baik jika Anda bisa berinvestasi pada alat penjernih udara (air purifier), khususnya di kamar tidur, tempat berkumpulnya para bakteri.

6. Duduk di depan televisi


Menonton televisi adalah hal yang paling digemari kebanyakan orang untuk menghabiskan waktunya. Hal ini juga yang membuat kesehatan seseorang memburuk, khususnya akibat menonton televisi sambil memakan camilan yang tinggi kalori.


Ketika seseorang menonton televisi sambil makan kudapan, Anda sering tak menyadari berapa banyak kalori yang sudah Anda konsumsi. Saat ini, lebih dari sepertiga populasi Amerika Serikat menderita obesitas dan sepertiganya masuk dalam kategori kelebihan berat badan akibat gaya hidup seperti ini.

Kelebihan berat badan bisa meningkatkan kondisi jantung buruk, kanker, arthritis, dan penyakit berbahaya lainnya. Solusinya, kurangi waktu menonton televisi, jauhi camilan, dan mulailah berjalan kaki atau berolahraga.

Sumber :
NAD - perempuan.kompas.com / WebMD

Jangankan alam sekitar, diri sendiri kita pun masih banyak menyimpan tanda tanya. Otak manusia bisa disamakan dengan prosesor komputer. Bedanya, kinerja prosesor dapat diuraikan secara logika, sedangkan otak kita tidak.

Ada sepuluh misteri yang masih menyelubungi seluk beluk otak manusia. Ilmuwan masih terus mencoba mencari penjelasan ilmiahnya. Tapi tetap saja misteri itu merupakan rahasia kehidupan ciptaan Tuhan yang luar biasa. Berikut 10 misteri seputar otak manusia yang kita alami sehari-hari, tapi tetap kita tak mampu mencari penyebabnya.

1. Kesadaran
Saat bangun di pagi hari, kita tersadar dari tidur. Menikmati sinar matahari dari celah jendela, udara pagi nan sejuk, dan seterusnya. Kita menyebutnya sebagai kesadaran. Bidang ini memicu topik majemuk yang dibahas ilmuwan sejak zaman dulu. Pakar neurologi mutakhir menjabarkan kesadaran sebagai suatu topik riset realistis.

2. Hidup Membeku
Hidup abadi memang hanya ada dalam khayalan manusia. Namun ilmuwan telah menemukan cryonic, temuan yang mampu membuat manusia memiliki dua kehidupan. Salah satu pusat cryonic adalah Alcor Life Extension Foundation, di Arizona, yang menyimpan tubuh mahluk hidup dalam tabung berisi nitrogen cair dengan suhu minud 320 fahrenheit.

Idenya adalah manusia yang sudah meninggal akibat penyakit akan dicairkan dan dihidupkan kembali di masa mendatang saat penyakit itu sudah bisa disembuhkan. Jenazah Ted Williams, pemain baseball kenamaan disimpan di sini. Karena teknologinya belum ditemukan, maka penghidupan kembali belum dilakukan. namun tubuhnya sudah �dilelehkan� dengan suhu yang tepat sehingga sel-selnya membeku dan memecah.

3. Misteri Kematian
Bagaimana manusia menjadi tua? manusia terlahir dengan mekanisme tubuh yang mampu bertahan dari penyakit. Itu sebabnya luka bisa sembuh sendiri wanta diobati. Tapi seiring dengan bertambah usia, mekanisme itu menurun. kenapa bisa begitu? Ada dua teori penjelasannya. Pertama, penuaan adalah bagian dari genetika manusia. Kedia, penuaan adalah hasil dari sel-sel tubuh yang rusak.

4. Alam VS Asuhan
Perdebatan tentang pikiran dan kepribadian manusia masih berkutat antara dua hal di atas. Kepribadian dan pemikiran manusia dikatakan dikontrol oleh gen atau lingkungan?Atau bisa jadi keduanya? Masih belum ada kesepakatan di kalangan ilmuwan tentang hal ini.

5. Pemicu Otak
Tertawa adalah hal yang paling sedikit dipahami dari perilaku manusia. Para ilmuwan menemukan bahwa selama tertawa, ada tiga bagian otak yang terlibat. Pertama, bagian yang berpikir sebelum kita memahami suatu gurauan. Kedua, area yang bergerak untuk memberitahu otot kita untuk melakukan sesuatu. Lalu sebuah area emosional yang menggugah perasaan geli.

John Morreall, ilmuwan peneliti humor dari College of William and Mary, menemukan bahwa tertawa adalah respon bermain atas kisah yang tidak sesuai dengan harapan. Tertawa juga mampu menular pada orang lain.

6. Daya Ingat
Beberapa pengalaman sulit dilupakan, sebaliknya kita justru kerap melupakan hal-hal penting. Bagaimana itu bisa terjadi? menggunakan teknik pencitraan otak, ilmuwan menemukan adanya mekanisme yang bertanggungjawab pada penciptaan dan penyimpanan memori.

Mereka menemukan hippocampus dan materi abu-abu otak yang berperan sebagai kotak memori. Tapi mengapa ada memori yang mudah diingat dan dipukana, masih tetap jadi misteri.

7. Jam Biologis
Otak juga memiliki nukleus suprachiasmatic nucleus alias jam biologi. Bagian ini memprogram tubuh untuk mengikuti irama waktu 24 jam. Jam biologi juga menyesuaikan suhu tubuh, siklus bangun tidur, juga produksi hormon melatonin. Perdebatan terakhir adalah apakah suplemen melatonin mampu mencegah jet lag?

8. Perasaan Dihantui
Diperkirakan 80 persen dari sensasi pengalaman termasuk gatal, tertekan, nyaman dan rasa sakit datang dari bagian tubuh yang hilang. Ada orang yang mengalami adanya organ tubuh mereka yang tidka nampak tapi bisa merasakan. Salah satu penjelasan adalah adanya area syaraf di salah satu organ tubuh yang menciptakan konseksi baru pada saraf tulang belakang dan berlanjut mengirimkan sinyal ke otak.

9. Tidur
Mengapa manusia butuh tidur? Ilmuwan paham bahwa semua mamalia butuh tidur cukup. Tidak cukup tidur berkepanjangan akan menimbulkan halunisasi bahkan kematian. Ada dua tingkatan dalam tidur, yakni tidur yang non-rapid eye movement (NREM), terjadi selama otak memperlihatkan rendahnya aktivitas metabolik. Lalu tidur tingkat rapid eye movement (REM), saat otak masih cukup aktif.

10. Mimpi
Selain tidur, mimpi juga menjadi misteri. Kemungkinannya adalah, bermimpi merupakan latihan otak yang menstimulasi trafik synap antar sel-sel otak. Teori lain mengatakan manusia bermimpi mengenai tugas dan emosinya yang tak sempat diperhatikan selama mereka terjaga di siang hari.

Diterjemahkan secara bebas dari LiveScience.com

Sumber:
Merry Magdalena � netsains.com